Jumat, 09 Desember 2011

Panembahan Senopati : Leluhur Kesultanan Mataram

Lahir dengan nama Danang Sutawijaya (lahir: Demak , tahun tidak diketahui - wafat: Jenar, 1601) adalah pendiri Kesultanan Mataram yang memerintah sebagai raja pertama pada tahun 1587-1601, bergelar Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama Khalifatullah Tanah Jawa. Tokoh ini dianggap sebagai tokoh fundamental Kesultanan Mataram. Danang Sutawijaya adalah putra sulung pasangan Ki Ageng Pamanahan dan Nyai Sabinah. Menurut naskah-naskah babad tanah jawa, Konon ayahnya adalah keturunan ki Bondan Kejawen yang masih keturunan Brawijaya V (Kertabhumi dalam catatan cina) raja terakhir Majapahit, sedangkan ibunya adalah keturunan Sunan Giri anggota Walisanga. Nyai Sabinah memiliki kakak laki-laki bernama Ki Juru Martani, yang kemudian diangkat sebagai patih pertama Kesultanan Mataram. Ia ikut berjasa besar dalam mengatur strategi menumpas Arya Penangsang pada tahun 1549. Sutawijaya juga anak angkat dari Hadiwijaya (Joko Tingkir) bupati Pajang sebagai pancingan, karena pernikahan Hadiwijaya dan istrinya sampai saat itu belum dikaruniai anak. Sutawijaya kemudian diberi tempat tinggal di sebelah utara pasar sehingga ia pun terkenal dengan sebutan Raden Ngabehi Loring Pasar.
Awal Titik Balik awal Kehidupannya
Terlibatnya Suta Wijaya dalam sayembara menumpas Arya Penangsang tahun 1549 merupakan pengalaman perang yang pertama baginya. Ia diajak ayahnya (Ki Ageng Pemanahan) ikut serta dalam rombongan pasukan supaya Hadiwijaya merasa tidak tega dan menyertakan pasukan Pajang sebagai bala bantuan kepada Sutawijaya yang Saat itu masih berusia belasan tahun. Hadiwijaya menyertakan 1000 pasukan untuk mengawalnya.
Pertarungan melawan Arya Penangsang
Arya Penangsang adalah Bupati Jipang Panolan yang telah membunuh Sunan Prawoto raja terakhir Kesultanan Demak. Arya Penangsang digambarkan sebagai sosok Orang yang Bengis dan kejam. Putra dari Raden Mukmin (putra Raden Fatah) dan Putri dari Sunda ini dikenal memiliki ilmu tinggi dan Keris Pusaka Brongot Setan Kober. Dalam sebuah skenario Peperangan yang dirancang oleh Ki Juru Martani (Paman dari Sutawijaya), Arya Penangsang dipancing dengan kedok surat tantangan duel di pinggir Sungai Bengawan atas nama Hadiwijaya (Padahal sebenarnya yang menantang adalah sutawijaya, ini sebagai pancingan kepada Penangsang mengingat Hadiwijaya dalah musuh bebuyutannya) melalui kusirnya yang dipotong telinganya. Arya Penangsang murka dan segera berlari dengan Kudanya yang bernama Gagak Rimang ke sungai Bengawan untuk memenuhi tantangan itu seorang diri. Sesampainya di sungai bengawan dan mulai menyebrang sungai, Arya Penangsang menjumpai Danang Sutawijaya. Ia semakin marah karena merasa ditipu dan duel antara Arya Penangsang dan Sutawijaya terjadi dari atas kuda masing – masing. Sutawijaya terjatuh dari kuda, melihat itu Arya Penangsang berlari untuk mengahantamnya. Na’as, Arya Penangsang tertusuk Tombak Kyai Plered milik Sutawijaya. Dia terjatuh ke tanah diatas sungai Bengawan yang dangkal, ususnya terburai. Tapi Penangsang tidak mati, bahkan tidak menyadari ususnya terburai. Dia bangkit dengan garang dan mengikatkan ususnya ke bonggol kerisny di punggung(kemungkinan Penangsang tidak menyadari kalau terburai adalah Ususny dan dikira kain ikat pinggangnya). Sutawijaya terdesak dan kembali jatuh, Arya Penangsang kemudian menginjak dadanya. Segeralah dia mencabut keris Setan Kober untuk mengahisi Sutawijaya, tapi sekali lagi na’as ketika kerisnya dicabut. Ujung keris itu memotong usus Penangsang yang terikat di bonggol kerisnya. Seketika itu pula tamatlah riwayat penangsang.
Memberontak Terhadap Pajang dan Melawan Sang Ayah Angkat.
Sutawijaya memang berhasil mengalahkan Penangsang. Akan tetapi sengaja disusun laporan palsu oleh Ki Juru Mertani bahwa kematian Arya Penangsang akibat dikeroyok Ki Ageng Pamanahan dan Ki Panjawi, karena jika Sultan Hadiwijaya sampai mengetahui kisah yang sebenarnya (bahwa pembunuh adipati Jipang Panolan adalah anak angkatnya sendiri), dikhawatirkan ia akan lupa memberikan hadiah. Usai sayembara, Ki Panjawi mendapatkan tanah Pati dan menjadi adipati di sana sejak tahun 1549, sedangkan Ki Ageng Pamanahan justru baru mendapatkan tanah Mataram sejak tahun 1556 yang masih berupa Alas Mentaok. Sepeninggal Ki Ageng Pamanahan tahun 1575, Sutawijaya menggantikan kedudukannya sebagai pemimpin Mataram, bergelar Senopati Ingalaga ( “panglima di medan perang”). Pada tahun 1576 Ngabehi Wilamarta dan Ngabehi Wuragil dari Pajang tiba untuk menanyakan kesetiaan Mataram, karena Senopati sudah lebih dari setahun tidak menghadap Sultan Hadiwijaya. Senopati saat itu sibuk berkuda di desa Lipura, seolah tidak peduli dengan kedatangan kedua utusan tersebut. Namun, kedua pejabat senior itu pandai menjaga perasaan Sultan Hadiwijaya melalui laporan yang mereka susun. Senopati memang terkesan ingin menjadikan Mataram sebagai kerajaan merdeka. Ia sibuk mengadakan persiapan, baik yang bersifat material ataupun spiritual, misalnya membangun benteng, melatih tentara, sampai menghubungi penguasa Laut Kidul dan Gunung Merapi. Senopati juga berani membelokkan para mantri pamajegan dari Kedu dan Bagelen yang hendak menyetor pajak ke Pajang. Para mantri itu bahkan berhasil dibujuknya sehingga menyatakan sumpah setia kepada Senopati. Sultan Hadiwijaya resah mendengar kemajuan anak angkatnya. Ia pun mengirim utusan menyelidiki perkembangan Mataram. Yang diutus adalah Arya Pamalad Tuban, Pangeran Benawa, dan Patih Mancanegara. Semuanya dijamu dengan pesta oleh Senapati. Hanya saja sempat terjadi perselisihan antara Raden Rangga (putra sulung Senapati) dengan Arya Pamalad yang akhirnya menewaskan Arya Pamalad. Insiden ini kemudian dilaporkan sebagai kesalahpahaman oleh pangeran Benawa kepada ayahnya, Hadiwijaya. Kembali Hadiwijaya mencoba menahan diri terhadap peristiwa yang disebabkan anaknya itu.
Melepaskan diri dari Pajang
Pada tahun 1582 Sultan Hadiwijaya menghukum buang Tumenggung Mayang ke Semarang karena membantu anaknya yang bernama Raden Pabelan, menyusup ke dalam keputrian menggoda Ratu Sekar Kedaton, putri bungsu Sultan Hadiwijaya. Raden Pabelan sendiri dihukum mati dan mayatnya dibuang ke Sungai Laweyan. Ibu Pabelan adalah adik perempuan Senapati, dia memaksa kakaknya untuk menolong suaminya. Karena tidak tega dengan adik perempuannya maka Senopati pun terpaksa pergi bersama para mantri pamajegan untuk merebut Tumenggung Mayang dalam perjalanan pembuangannya ke semarang. Perbuatan Senopati ini membuat Sultan Hadiwijaya yang saat itu dalam keadaan kurang sehat murka. Sultan pun berangkat sendiri memimpin ribuan pasukan Pajang menyerbu Mataram. Perang terjadi. Pasukan Pajang akhirnya mundur meskipun jumlah mereka jauh lebih banyak, karena saat perang terjadi diwilayah dekat Prambanan tiba – tiba Gunung Merapi meletus dan lahar dinginya menerjang Pasukan Pajang kekalahan telak pun tidak terelakan. Sultan Hadiwijaya semakin parah sakit dalam perjalanan pulang ke Pajang karena terjatuh dari Gajah yang ditungganginya. Ia akhirnya meninggal dunia tapi ada hal yang unik disini, sebelum wafatnya Hadiwijaya sempat berwasiat agar anak-anaknya jangan ada yang membenci Senopati serta harus tetap memperlakukannya sebagai kakak tertua. Menginat Senopati adalah anak angkat pertama sebelum Hadiwijaya mempunyai anak kandung, sangatlah wajar Hadiwijaya memperlakukan Senopati dan menyanginya seperti anak kandungnya sendiri. Senapati sendiri ikut hadir dalam pemakaman ayah angkatnya itu dan Pangeran Benawa pun tetap menganggap Senapati Sebagai kakaknya.
Menjadi Raja
Arya Pangiri (Putra Arya Penangsang) adalah menantu Sultan Hadiwijaya yang menjadi adipati Demak. Ia didukung Panembahan Kudus berhasil merebut takhta Pajang pada tahun 1583 dan menyingkirkan Pangeran Benawa menjadi Adipati Jipang. Pangeran Benawa kemudian bersekutu dengan kakanya yaitu Senopati pada tahun 1586 karena pemerintahan Arya Pangiri dinilai sangat merugikan rakyat Pajang. Perang pun terjadi. Arya Pangiri tertangkap dan dikembalikan ke Demak. Pangeran Benawa menawarkan takhta Pajang kepada Senapati namun ditolak. Senapati hanya meminta beberapa pusaka Pajang untuk dirawat di Mataram. Pangeran Benawa pun diangkat menjadi raja Pajang sampai tahun 1587. Sepeninggalnya, ia berwasiat agar Pajang digabungkan dengan Mataram. Senapati dimintanya menjadi raja. Pajang sendiri kemudian menjadi bawahan Mataram, dengan dipimpin oleh Pangeran Gagak Baning, adik Senapati. Maka sejak itu, Senapati menjadi raja pertama Mataram bergelar Panembahan. Ia tidak mau memakai gelar Sultan untuk menghormati mendiang Sultan Hadiwijaya dan Pangeran Benawa. Istana pemerintahannya terletak di Kotagede, Yogyakarta. Memperluas Kekuasaan Mataram Sepeninggal Sultan Hadiwijaya, daerah-daerah bawahan di Jawa Timur banyak yang melepaskan diri. Persekutuan adipati Jawa Timur tetap dipimpin Surabaya sebagai negeri terkuat. Pasukan mereka berperang melawan pasukan Mataram di Mojokerto namun dapat dipisah utusan Giri Kedaton. Selain Pajang dan Demak yang sudah dikuasai Mataram, daerah Pati juga sudah tunduk secara damai. Pati saat itu dipimpin Adipati Pragola putra Ki Panjawi. Kakak perempuannya (Ratu Waskitajawi) menjadi permaisuri utama di Mataram. Hal itu membuat Pragola menaruh harapan bahwa Mataram kelak akan dipimpin keturunan kakaknya itu. Pada tahun 1590 gabungan pasukan Mataram, Pati, Demak, dan Pajang bergerak menyerang Madiun. Adipati Madiun adalah Rangga Jumena (putra bungsu Sultan Trenggana) yang telah mempersiapkan pasukan besar menghadang penyerangnya. Melalui tipu muslihat cerdik, Madiun berhasil direbut. Rangga Jemuna melarikan diri ke Surabaya, sedangkan putrinya yang bernama Retno Dumilah diambil sebagai istri Senapati. Pada tahun 1591 terjadi perebutan takhta di Kediri sepeninggal bupatinya. Putra adipati sebelumnya yang bernama Raden Senapati Kediri diusir oleh adipati baru bernama Ratujalu hasil pilihan Surabaya. Senapati Kediri kemudian diambil sebagai anak angkat Panembahan Senapati Mataram dan dibantu merebut kembali takhta Kediri. Perang berakhir dengan kematian bersama Senapati Kediri melawan Adipati Pesagi (pamannya). Pada tahun 1595 adipati Pasuruhan berniat tunduk secara damai pada Mataram namun dihalang-halangi panglimanya, yang bernama Rangga Kaniten. Rangga Kaniten dapat dikalahkan Panembahan Senapati dalam sebuah perang tanding. Ia kemudian dibunuh sendiri oleh adipati Pasuruhan, yang kemudian menyatakan tunduk kepada Mataram. Pada tahun 1600 terjadi pemberontakan Adipati Pragola dari Pati. Pemberontakan ini dipicu oleh pengangkatan Retno Dumilah putri Madiun sebagai permaisuri kedua Senapati. Pasukan Pati berhasil merebut beberapa wilayah sebelah utara Mataram. Perang kemudian terjadi dekat Sungai Dengkeng di mana pasukan Mataram yang dipimpin langsung oleh Senopati dengan pasukan berkudanya sendiri berhasil menghancurkan pasukan Pati. Panembahan Senapati alias Danang Sutawijaya meninggal dunia pada tahun 1601 saat berada di desa Kajenar. Ia kemudian dimakamkan di Kotagede. Putra yang ditunjuk sebagai raja selanjutnya adalah yang lahir dari putri Pati, bernama Mas Jolang.
source
• Babad Tanah Jawi, Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647. (terj.). 2007. Yogyakarta: Narasi • H.J.de Graaf dan T.H. Pigeaud. 2001. Kerajaan Islam Pertama di Jawa. Terj. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti • M.C. Ricklefs. 1991. Sejarah Indonesia Modern (terj.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press • Moedjianto. 1987. Konsep Kekuasaan Jawa: Penerapannya oleh Raja-raja Mataram. Yogyakarta: Kanisius • Purwadi. 2007. Sejarah Raja-Raja Jawa. Yogyakarta: Media Ilmu

Tempat - tempat Paling Misterius di Dunia saat ini

1. segitiga bermuda
cnn news. Segitiga bermuda (bahasa inggris: Bermuda triangle), terkadang disebut juga segitiga setan adalah sebuah wilayah lautan di samudra atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara bermuda, wilayah teritorial britania raya sebagai titik di sebelah utara, puerto riko, teritorial amerika serikat sebagai titik di sebelah selatan dan miami, negara bagian florida, amerika serikat sebagai titik di sebelah barat. segitiga bermuda sangat misterius. Sering ada isu paranormal di daerah tersebut yang menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya kapal yang melintas. Ada pula yang mengatakan bahwa sudah menjadi gejala alam bahwa tidak boleh melintasi wilayah tersebut. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa itu semua akibat ulah makhluk luar angkasa kronologi dari beberapa peristiwa terkenal o 1840: Hms rosalie o 1872: The mary celeste, salah satu misteri terbesar lenyapnya beberapa kapal di segitiga bermuda o 1909: The spray o 1917: Ss timandra o 1918: Uss cyclops (ac-4) lenyap di laut berbadai, namun sebelum berangkat menara pengawas mengatakan bahwa lautan tenang , tidak mungkin terjadi badai, sangat baik untuk pelayaran o 1926: Ss suduffco hilang dalam cuaca buruk o 1938: Hms anglo australian menghilang. Padahal laporan mengatakan cuaca hari itu sangat tenang o 1945: Penerbangan 19 menghilang o 1952: Pesawat british york transport lenyap dengan 33 penumpang o 1962: Us air force kb-50, sebuah kapal tanker, lenyap o 1970: Kapal barang perancis, milton latrides lenyap berlayar dari new orleans menuju cape town o 1972: Kapal jerman, anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru o 1976: Ss sylvia l. Ossa lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat bermuda o 1978: Douglas dc-3 argosy airlines flight 902, menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus o 1980: Ss poet berlayar menuju mesir, lenyap dalam badai o 1995: Kapal jamanic k (dibuat tahun 1943) dilaporkan menghilang setelah melalui cap haitien o 1997: Para pelayar menghilang dari kapal pesiar jerman o 1999: Freighter genesis hilang setelah berlayar dari port of spain menuju st vincent.
2. Hell doors
orang-orang biasa juga menyebutnya dengan the door to hell yang berarti pintu menuju neraka. Disebut demikian karena tempat ini seakan-akan terhubung dengan inti bumi. Hell doors terletak di dekat kota kecil darvaz di uzbekistan. Hell doors ditemukan 35 tahun yang lalu dimana tim geologis sedang menggali untuk mencari sumber gas. Akan tetapi yang mereka temukan adalah sebuah goa besar yang berapi.goa ini tetap menyala karena terdapat kandungan gas yang tidak terkirakan di dalamnya sehingga diperkirakan goa ini akan terus membakar gas selamanya. Menurut para peneliti dan geologist, lubang tersebut adalah keajaiban. Dia tidak mengeluarkan gas-gas yang beracun, tidak seperti kebanyakan lubang2 raksasa lainnya. Seharusnya karena kedalamannya yang sangat dalam lubang tersebut mengeluarkan gas beracun, tapi yang ini tidak. banyak spekulasi yang merebak terkait proses pembentukan lubang ini. Ada yang mengatakan ini adalah keajaiban alam. Ada yang mengatakan bahwa ini bekas tempat meteor berskala sedang (medium scale) yang jatuh. Ada juga yang mengatakan bahwa ini akibat dari kecelakaan pada pengeboran eksplorasi gas alam yang menimbulkan ledakan besar, ini adalah bekas ledakan tersebut. Namun belum ada satupun teori yang dapat dibenarkan.
3. Pulau Paskah
bahasa polinesia rapa nui, bahasa spanyol isla de pascua adalah sebuah pulau milik chili yang terletak di selatan samudra pasifik. Walaupun jaraknya 3.515 km sebelah barat chili daratan, secara administratif ia termasuk dalam provinsi valparaiso. Pulau paskah berbentuk seperti segitiga. Daratan terdekat yang berpenghuni ialah pulau pitcairn yang jaraknya 2.075 km sebelah barat. Luas pulau paskah sebesar 163,6 km². Menurut sensus 2002, populasinya berjumlah 3.791 jiwa yang mayoritasnya menetap di ibukota hanga roa. Pulau ini terkenal dengan banyaknya patung-patung (moai), patung berusia 400 tahun yang dipahat dari batu yang kini terletak di sepanjang garis pantai. Ahli navigasi asal Belanda Jakob Roggeveen menemukan Pulau Paskah pada Hari Paskah tahun 1722. Perlu diketahui bahwa nama “Rapa Nui” bukan nama asli Pulau Paskah yang diberikan oleh suku Rapanui. Nama itu diciptakan oleh para imigran pekerja dari suku asli Rapa di Kepulauan Bass yang menyamakannya dengan kampung halamannya. Nama yang diberikan suku Rapanui bagi pulau ini adalah Te pito o te henua (”Pusar Dunia”) karena keterpencilannya, namun sebutan ini juga diambil dari lokasi lain, mungkin dari sebuah bangunan di Marquesas. patung-patung besar dari batu, atau moai, yang menjadi simbol pulau paskah dipahat pada masa yang lebih dahulu dari yang diperkirakan. Arkeologis kini memperkirakan pemahatan tersebut berlangsung antara 1600 dan 1730, patung yang terakhir dipahat ketika jakob roggeveen menemukan pulau ini. Terdapat lebih dari 600 patung batu monolitis besar (moai). Walaupun bagian yang sering terlihat hanyalah "kepala", moai sebenarnya mempunyai batang tubuh yang lengkap; namun banyak moai yang telah tertimbun hingga lehernya. Kebanyakan dipahat dari batu di rano raraku. Tambang di sana sepertinya telah ditinggalkan dengan tiba-tiba, dengan patung-patung setengah jadi yang ditinggalkan di batu.
Teori populer menyatakan bahwa moai tersebut dipahat oleh penduduk polinesia (rapanui) pada saat pulau ini kebanyakan berupa pepohonan dan sumber alam masih banyak yang menopang populasi 10.000-15.000 penduduk asli rapanui. Mayoritas moai masih berdiri tegak ketika roggeveen datang pada 1722. Kapten james cook juga melihat banyak moai yang berdiri ketika dia mendarat di pulau pada 1774. Hingga abad ke-19, seluruh patung telah tumbang akibat peperangan internecine.
4. Candi Prambanan
candi prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, rakai pikatan dan rakai balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari candi borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan hindu di tanah jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama bandung bondowoso mencintai roro jonggrang. Karena tak mencintai, jonggrang meminta bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi. Candi prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu candi wisnu, brahma, dan siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang trimurti dalam kepercayaan hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu nandini untuk siwa, angsa untuk brahma, dan garuda untuk wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi. memasuki candi siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca durga (istri siwa), agastya (guru siwa), dan ganesha (putra siwa). Arca durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca roro jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.
5. Piramida Giza
Salah satu tempat paling misterius dan ajaib di planet. Berada di Afrika Utara, negara ini memiliki lebih dari 80 piramida yang tersebar di sepanjang sungai Nil. Masing2 tingginya mendekati 100 meter, dan terbuat dari batu raksasa dengan berat masing-masing mencapai 100 ton. Sampai sekarang legenda mengenai piramida masih mengundang berbagai gosip baru, mitos dan kepercayaan baru juga bermunculan. sejarah mitos dan temuan arkeologi sejak abad ke-6 sm, mesir merupakan tempat pelarian kerajaan poshi, yang kehilangan kedudukannya setelah berdiri lebih dari 2.000 tahun, menerima kekuasaan yang berasal dari luar yaitu kerajaan yunani, roma, kerajaan islam serta kekuasaan bangsa lain. Semasa itu sejumlah besar karya terkenal zaman firaun dihancurkan, aksara dan kepercayaan agama bangsa mesir sendiri secara berangsur-angsur digantikan oleh budaya lain, sehingga kebudayaan mesir kuno menjadi surut dan hancur, generasi belakangan juga kehilangan sejumlah besar peninggalan yang dapat menguraikan petunjuk yang ditinggalkan oleh para pendahulu. tahun 450 sm, setelah seorang sejarawan yunani berkeliling dan tiba di mesir, membubuhkan tulisan: Cheops, (aksara yunani khufu), konon katanya, hancur setelah 50 tahun. Dalam batas tertentu sejarawan yunani tersebut menggunakan kalimat “konon katanya”, maksudnya bahwa kebenarannya perlu dibuktikan lagi. Namun, sejak itu pendapat sejarawan yunani tersebut malah menjadi kutipan generasi belakangan sebagai bukti penting bahwa piramida didirikan pada dinasti kerajaan ke-4. Selama ini, para sejarawan menganggap bahwa piramida adalah makam raja. Dengan demikian, begitu membicarakan piramida, yang terbayang dalam benak secara tanpa disadari adalah perhiasan dan barang-barang yang gemerlap. Dan, pada tahun 820 m, ketika gubernur jenderal islam kairo yaitu khalifah al-ma’mun memimpin pasukan, pertama kali menggali jalan rahasia dan masuk ke piramida, dan ketika dengan tidak sabar masuk ke ruangan, pemandangan yang terlihat malah membuatnya sangat kecewa. Bukan saja tidak ada satu pun benda yang biasanya dikubur bersama mayat, seperti mutiara, maupun ukiran, bahkan sekeping serpihan pecah belah pun tidak ada, yang ada hanya sebuah peti batu kosong yang tidak ada penutupnya. Sedangkan tembok pun hanya bidang yang bersih kosong, juga tak ada sedikit pun

Rabu, 07 Desember 2011

Zhou Zhilong "Sang Jenderal tanpa tanding dari daratan Tiongkok"

adalah salah satu tokoh yang cukup menginspirasi saya, Zhao Yun ( Zhao Zhilong) adalah seorang jenderal militer terkemuka di masa perang saudara di akhir zaman dinasti Han, atau lebih dikenal dengan era Tiga Kerajaan ( dalam buku dikenal dengan sebutan Samkok). Zhao Yun (168 - 229 A.D.), bernama lengkap Zhao Zhilong, yang berarti anak naga, lahir di Zhending, propinsi Chang shan (Hebei, China bagian utara sekarang). Sepanjang hidup dan karirny Zhao Yun dihabiskan untuk mengabdi pada Liu Bei, pendiri kerajaan Shu – Han. Dalam sastra dan catatan sejarah China, Zhao Yun termasuk salah satu dari 5 Jenderal Harimau kerajaan Shu. Pada awal karir Ia bergabung dengan tuan tanah Gongzun Zan di akhir tahun 191 A.D., sebagai komandan dari sebuah kelompok pasukan sukarelawan kecil. Di tahun 192, ia bekerja di bawah otoritas Liu Bei yang saat itu hanya berpangkat mayor, di bawah kekuasaan Gongzun Zan. Zhao Yun bekerja sebagai komandan pasukan kavaleri milik Liu Bei. Ia pernah meninggalkan Gongzun Zan dan Liu Bei untuk menghadiri pemakaman kakaknya dan kembali bergabung di tahun 200 A.D. ketika Liu Bei dikalahkan Cao Cao dan lari ke Yuan Zhao. Sejak itu, Zhao Yun bersahabat erat dengan Liu Bei. Novel Samkok memaparkan eratnya persahabatan mereka sampai mereka sampai mereka berdua tidur di tenda yang sama di kota Ye. Saat berada di kota itu pula, Liu Bei mengirim Zhao Yun secara rahasia untuk merekrut lebih banyak orang untuk bergabung dengan tentara Liu Bei di Yuan Zhao. Zhao Yun mengikuti Liu Bei dengan setia dalam perjalanannya menaklukkan bagian utara Cina. Di tahun 202, Zhao Yun berpartisipasi dalam pertempuran Bowang melawan Xiahou Dun, jenderal yang melayani Cao Cao. Saat pertempuran berlangsung, Zhao Yun menangkap Xiahou Lan yang ternyata berasal dari kampung yang sama dan mengenal satu sama lain. Ia memohon pada Liu Bei untuk tidak membunuh Xiahou Lan dan memintanya untuk merekrut Xiahou Lan yang menguasai hukum sebagai hakim pasukan. Liu Bei mengabulkannya. Namun, ia tidak pernah bekerja dengan Xiahou Lan agar dapat bekerja secara profesional. Pada tahun 208, Zhao Yun menghilang dari pertempuran Changban. Namun, ternyata Zhao Yun pergi menyelamatkan istri dan anak Liu Bei. Zhao Yun berjuang keras pergi menyelamatkan istri dan anak Liu Bei, Liu Chan yang masih bayi. Ketika Zhao Yun sampai di sana, istri Liu Bei tidak mau ikut karena akan membebani Zhao Yun, karena jalan kembalinya sangatlah berbahaya (mengingat mereka berada dibelakang garis pertahanan musuh). Maka Zhao Yun membawa sendiri anak Liu Bei di punggungnya dengan mengendarai kudanya, dan menerobos kepungan ribuan pasukan Cao Cao, Zhao Yun mempertaruhkan nyawanya selama perjalanan kembali dengan menembus barikade dan mengalahkan banyak pasukan Cao Cao dengan seorang diri. Kagum dengan kehebatan Zhao Yun, Cao Cao memerintahkan untuk menangkapnya hidup-hidup tapi usahanya gagal. Dia bahkan sempat merebut Pedang Pusaka Biru dari tangan Xiahou en Jenderal tinggi dari pasukan Cao Cao. Atas kesetiaannya, Zhao Yun dipromosikan sebagai salah satu jenderal utama pasukan Liu Bei. Setelah pertempuran Tebing Merah ( Battle of Red Cliff), Zhao Yun memegang peranan penting dalam menaklukkan wilayah Jiangnan dan menaklukan wilayah selatan serta sempat di beri gelar penajaga wilayah Timur. Di tahun 221, Liu Bei mengangkat diri sebagai kaisar Shu Han dan mendeklarasikan perang terhadap Sun Quan sebagai tindakan balas dendam atas kematian Guan Yu, sekaligus terebutnya provinsi Jing. Zhao Yun membujuk Liu Bei untuk tidak memulai perang tetapi menyerang Cao Wei terlebih dahulu. Sayangnya Liu Bei menolak dan menyerang sembarangan dan akhirnya mengalami kekalahan. Ketika Liu Bei kalah, pasukan Zhao Yun pindah ke Yong'an.
Setelah tahun 227, Zhuge Liang mengirim Zhao Yun ke Jigu sebagai umpan dalam melawan pasukan utama Wei. Zhao Yun, dikenal sebagai jendral tanpa tanding di Shu, ekspedisi utara pertama menuju Hanzhong. Pada musim semi berikutnya, Zhao diperintahkan untuk memimpin barisan melalui Yegu, untuk mengalihkan perhatian musuh terhadap pasukan inti Liu Bei, yang berbaris melalui Qishan. Zhao Yun bertemu pasukan Wei yang dipimpin oleh jendral Cao Zhen yang terkenal.Oleh karena pasukan Zhuge Liang mengalami kekalahan, pasukan Zhao Yun harus mundur. Pada tahun 229, ia meninggal di Hanzhong. Kematiannya ditangisi oleh para prajurit dan perwira kerajaan Shu karena dia lah simbol kekuatan dan yang tersisa dari 5 Jenderal harimau. Ia dianugerahi gelar Shunping Marquis dari Liu Shan atas jasa-jasanya. Sedikit berbeda dari jenderal besar lainnya, catatan sejarah Zhao Yun sangat sedikit sehingga tidak banyak fakta mendetail mengenai perjalanan hidupnya.pembawaannya yang tenang, sulit ditebak, tidak mudah goyah dan cerdas menjadi kelebihan baginya. Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/history/1875379-zhao-yun-ksatria-bertombak Wikipedia indonesia